This is default featured slide 1 title

BE POSITIVE THINKING, CREATIVE AND SMART

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Translate

Selasa, 05 April 2016

PERAN TEKNOLOGI BAGI PENDIDIKAN SEBAGAI PEMBUDAYAAN KEHIDUPAN

TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH: FILSAFAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PERAN TEKNOLOGI BAGI PENDIDIKAN SEBAGAI PEMBUDAYAAN KEHIDUPAN

 

OLEH
NURAISAH (1443040005)



JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2016


BAB 1 PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sekarang kita berada di era teknologi, dimana teknologi bukan lagi sebagai pilihan, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan. Teknologi telah memasuki seluruh aspek kehidupan manusia tidak terkecuali pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Namun demikian, walaupun pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Jika dikaitkan dengan pendidikan sebagai pembudayaan kehidupan, maka teknologi dapat memiliki peran atau andil didalamnya. Peran itu bisa saja bermanfaat atau sebaliknya. Artinya peran itu bisa positif atau negative.

B.     Rumusan Masalah

1.       Bagaimana peran teknologi bagi pendidikan sebagai pembudayaan kehidupan kehidupan?
2.       Seperti apa solusi yang dapat di berikan atas permasalahan yang muncul berkaitan dengan peran teknologi bagi pendidikan sebagai pembudayaan kehidupan?







BAB 2 PEMBAHASAN

A.    Peran Teknologi Bagi Pendidikan sebagai Pembudayaan Kehidupan

Ketika berbicara tentang peran teknologi bagi pendidikan sebagai pembudayaan kehidupan, pertanyaan yang pertama muncul adalah mengapa dikatakan pendidikan sebagai pembudayaan kehidupan.
Pendidikan adalah suatu upaya mencipta perubahan, untuk membuat kehidupan manusia berkembang dari tingkat naluriah menjadi rasional berkebudayaan. Oleh karena itu pendidikan dapat diartikan sebagai pembudayaan kehidupan, agar dikemudian hari manusia mendapatkan arti dan perannya sebagai manusia sejati. Dalam konteks ini, objek utama pendidikan adalah pembudayaan manusia dalam hal memanusiawikan diri dan kehidupannya. (suhartono, 2015) .
Pembudayaan sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses, cara atau perbuatan membudayakan. Jadi dapat dikatakan bahwa pendidikan sebagai suatu persoalan cara atau proses membudayakan, yang tentu saja membudayakan makhluk yang berbudaya ( berbudi/berakal) yaitu manusia.
Dari penjelasan diatas jelaslah bahwa pendidikan sebagai pembudayaan kehidupan. Di dalam pendidikan ada perubahan dan pembudayaan adalah bagian dari perubahan. Lantas kemudian seperti apa peran teknologi bagi pendidikan sebagai pembudayaan kehidupan tersebut.Peran teknologi disini ada yang positif dan ada yang negative.
Tidak bias dipungkiri bahwa pendidikan adalah aspek yang tidak lepas dari dampak kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi memberikan perubahan-perubahan baik itu dari tingkah laku individu ataupun masyarakat.
Berikut beberapa contoh dampak positif dari teknologi bagi dunia pendidikan (sumber: http://pinasari.blogspot.com/2012/12/pengaruh-teknologi-terhadap-pendidikan.htm)
1.      Munculnya metode-metode yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak, dapat dipahami secara mudah oleh siswa dan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2.      Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan Teknologi. Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data dengan memamfaatkan berbagai program yang telah di installkan.
3.      Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang menggunakan pemamfaatan Teknologi. Dulu, ketika orang melakukan sebuah penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah adanya perkembangan IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data dengan memamfaatkan berbagai program yang telah di installkan.
4.       Pemenuhan  kebutuhan akan fasilitas pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat. Dalam bidang pendidikan tentu banyak hal dan bahan yang harus dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu ; Penggandaan soal Ujian, dengan adanya mesin foto copy, untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah soal yang banyak tentu membutuhkan  waktu yang lama untuk mengerjakannya kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi semuanya itu dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat.
Dari contoh dampak positif teknologi bagi dunia pendidikan di atas, dapat kita lihat peran teknologi bagi perubahan yang signifikan atau bermanfaat.
Selain dampak positif terdapat juga dampak negative dari penggunaan teknologi. Berikut beberapa contoh dampak negative penggunaan teknologi (sumber: http://pinasari.blogspot.com/2012/12/pengaruh-teknologi-terhadap-pendidikan.htm)
1.      Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan siswa dalam belajar, seperti Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering membuat siswa menjadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang menghabiskan waktunya untuk internetan yang hanya mendatangkan kesenangan semata, seperti Facebook, Chating, Friendster dan lain-lain, yang semuanya itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
2.      Dengan munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan IPTEK, ini dapat menimbulkan adanya berbagai prilaku yang menyimpang yang dapat terjadi, seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk bermain Games, main PS, main Facebook, chating, sehingga waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga belajar menjadi habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat berpengaruh negative terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari para siswa sampai ke Mahasiswa.
3.      Dengan adanya fasilitas yang dapat digunakan dengan mudah dalam proses pembelajaran, ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa menjadi malas dan merasa lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas untuk membuat makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena cukup mencari bahan lewat Internet dan mengkopi paste karya orang lain, sehingga siswa menjadi malas berusaha dan belajar.
Contoh-contoh diatas memperilihatkan kita betapa teknologi memberikan perubahan-perubahan yang cukup besar dari tingkah laku seseorang. Dimana dengan kemudahan yang diberikan teknologi tersebut, karena keserakahan dan kurangnya moral menyebabkan teknologi yang seharusnya dapat bermanfaat, justru berubah menjadi mudharat. Contoh konkretnya misalnya, dengan teknologi tersebut seharusnya dapat meningkatkan budaya belajar karena informasi dan pengetahuan begitu mudah untuk diakses. Akan tetapi yang terjadi malah sebaliknya, yang diakses malah situs-situs yang tidak pantas dan mengotori pikiran seperti situs porno, chatting seharian, facebook, twitter, instagram, sehingga tidak ada waktu untuk belajar. Seseorang menjadi cenderung asik dengan dunianya sendiri, terkadang terlihat sekolompok orang yang sedang berkumpul tetapi sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Sehingga terlihat kecendrungan budaya individualistik.

B.     Solusi yang Dapat di Berikan Atas Permasalahan yang Muncul Berkaitan dengan Peran Teknologi Bagi Pendidikan sebagai Pembudayaan Kehidupan

Teknologi bagaikan sebuah pisau, akan berbeda jika dipegang oleh ibu rumah tangga dan dipegang oleh pembunuh. Jika teknologi di tangan yang tepat, maka teknologi dapat memberikan peran yang signifikan (bermanfaat) bagi pendidikan sebagai pembudayaan kehidupan. Akan tetapi jika teknologi ditangan orang yang tidak tepat, maka justru akan membawa dampak buruk bagi pendidikan sebagai pembudayaan kehidupan. Dimana perubahan atau budaya yang terjadi tidak membawa manfaat bagi kelangsungan hidup, akan tetapi sebaliknya
Solusi yang dapat diberikan adalah meningkatkan perhatian terhadap pendidikan moral. Mengapa saya katakan pendidikan moral karena fakta membuktikan kebanyakan orang melakukan penyimpangan seperti mengakses situs porno, bermain social media seharian, hingga menggunakan teknologi untuk kejahatan dan penipuan, bukan karna mereka tidak tahu atau tidak pintar, melainkan karena mereka tidak bermoral. Karena seseorang yang bermoral tidak akan melakukan hal-hal yang akan merugikan dirinya apalagi orang lain.


           


Senin, 04 April 2016

DIMENSI-DIMENSI KOMUNIKASI ORGANISASI

TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH: KOMUNIKASI ORGANISASI
DIMENSI-DIMENSI
KOMUNIKASI ORGANISASI

 

OLEH
NURAISAH (1443040005)



JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016


KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.,karena berkat rahmat,karunia,dan inayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan hasil diskusi ini.
Penulis menyadari dalam penulisan terdapat  banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
            Dengan selesainya makalah ini, penulis berharap semoga dapat bermanfaat bagi diri pribadi penulis dan dapat bermanfaat bagi pembacanya. InsyaAllah. Amin.



Makassar, Maret 2016

                                                                                    Penulis







DAFTAR ISI










BAB 1 PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Menurut Everett M. Rogers, mengemukakan pendapatnya yaitu “Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerimaan atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”. Manusia pada umumnya berkomunikasi untuk menyatakan dan mendukung identitas-diri dan untuk membangun interaksi sosial dengan orang-orang yang berada di sekitar kita serta untuk mempengaruhi orang lain untuk berpikir, merasa, atau bertingkah seperti yang kita harapkan (Thomas M.S).Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
Dapat dikatakan bahwa, dimensi komunikasi berarti suatu ukuran yang berkaitan dengan komunikasi. Didalam dimensi komunikasi terdapat beberapa hal yang saling berhubungan, yang merupakan contoh dari dimensi komunikasi tersebut.

B.     Rumusan Masalah

1.      Seperti apa peran komunikasi internal dalam organisasi?
2.      Seperti apa definisi komunikasi internal?
3.      Seperti apa klasifikasi komunikasi internal?
4.      Bagaimanakah strategi komunikasi internal?
5.      Seperti apa definisi komunikasi internal?
6.      Bagaimanakah bentuk komunikasi eksternal?

BAB 2 KAJIAN TEORI

A.    Peran Komunikasi Internal dalam Organisasi

Komunikasi internal yang berlangsung dalam organisasi menurut Cutlip, Center dan Broom (2009: 268) didasarkan pada pernyataan visi dan pernyataan misi organisasi. Istilah pernyataan visi dan misi saling terkait erat, akan tetapi ada perbedaan mendasar di antara kedua konsep tersebut. Perbedaannya adalah jika pernyatan visi memberikan gambaran tentang tujuan organisasi dalam pengertian yang luas. Sementara pernyataan visi merupakan titik awal untuk menyusun pernyataan misi organisasi secara spesifik dan opresional.
Pernyataan visi merepresentasikan tujuan global yang menjelaskan prioritas umum yang dikejar organisasi. Pernyataan visi yang efektif akan menjawab pernyataan dasar seperti; “mengapa organisasi itu ada” dan “apa yang akan kita cari”. Visi bersama adalah bagian integral dari kultur sebuah organisasi dan dikomunikasikan melalui hubungan internal. Pernyataan visi mengungkapkan sasaran strategis dan tujuan masa depan dari sebuah organisasi.
Cutlip, Center dan Broom (2009: 269) mengemukakan bahwa pernyataan misi menjawab pernyataan “Bagaimana kita berbeda dengan pesaing kita?”. Pernyataan misis memberikan tujuan, struktur dan strategi organisasi; legitimasi, nilai, partisipasi dan kepemilikan diantara karyawan; kepemimpinan, tanggung jawab kepada komunitas, prioritas etis, dan komitmen kepada public dan stakeholder
Dari penjelasan mengenai pernyataan visi dan misi tersebut, dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pernyataan visi dan pernyataan misi suatu organisasi menggambarkan bagaimana proses komunikasi internal berjalan melalui interaksi dan informasi dalam bidang pekerjaan sehingga menciptakan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi. Disitulah letak peran penting dari komunikasi internal dalam sebuah organisasi.

B.     Definisi Komunikasi Internal

Komunikasi internal didefinisikan oleh Lawrence D. Brennan (dalam Effendy, 2005: 122-130) sebagai pertukaran gagasan di antara para adminiastrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau organisasi guna terwujudnya tujuan perusahaan dengan strukturnya yang khas (organisasi) dan pertukaran gagasan itu berlangsung secara horizontal dan vertical di dalam perusahaan yang menyebabkan pekerjaan (operasi dan manajemen) berlangsung.
Komunikasi internal dalam sebuah organisasi itu ditunjang dalam beberapa bentuk komunikasi antara lain:
1.      Komunikasi vertical
Komunikasi vertical adalah komunikasi yang berlangsung dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik.
2.      Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal adalah tindakan komunikasi ynag berlangsung di antara para karyawan atau bagian ynag memiliki kedudukan yang setara.
3.      Komunikasi diagonal
Komunikasi diagonal lintas saluran adalah komunikasi antara pimpinan seksi dengan karyawan seksi lain.

C.    Klasifikasi Komunikasi Internal

Berdasarkan jumlah orang yang terlibat dalam aktivitas komunikasi, komunikasi internal dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis antara lain:
1.      Komunikasi persona
Komunikasi persona ialah komunikasi dengan dua cara yaitu: komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia. Komunikasi persona tatap muka berlangsung secara dialogis sambil menatap sehingga terjadi kontak pribadi . ini disebut komunikasi antar persona. Sementara itu, komunikasi persona bermedia adalah komunikasi dengan menggunakan alat, umpamanya telepon, karena itu bersifat tidak langsung.
2.      Komunikasi kelompok
Michael Burgoon (Wiryanto,2005)nmendefinisikan komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lebih. Dengan tujuan ynag telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah, dimana anggita-anggotanya dapat mengingat kharakteristik pribadi anggota-anggotanya yang lain secara tepat. Sementara itu, Effendy, (2009: 126-127) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai komunikasi antar seseorang dengan sekolompok orang dalam situasi tatap muka, kelompok ini bias kecil, dapat juga besar.

D.    Strategi Komunikasi Internal

Komunikasi internal memerlukan strategi tersendiri. Ia harus diposisikan lebih dari rencana sederhana intervensi taktis dalam mendukung kegiatan perusahaan. Strategi ini harus mempertimbangkan antara lain:
1.      Market: Apakah organisasi tahu tentang kebutuhan khalayak? Bagaimana seharusnya khalayak tersegmentasi?
2.      Pesan: Apakah pesan organisasi yang ingin dicapai? Dalam cara apa pesan itu harus disampaikan?
3.      Media: Saluran apa yang paling cocok untuk segmen khalayak yang berbeda? Bagaimana cara memaksimalkan jangkauan dan cut-trough ? Apakah ada pedoman editorial yang jelas untuk masing-masing?
4.      Pengukuran: apakah ada jelas kriteria keberhasilan? Apa langkah-langkah yang maju dan tertinggal?
Strategi ini akan menginformasikan cara terbaik untuk mengatur komunikasi yang efektif.

E.     Definisi Komunikasi Ekternal

Komunikasi eksternal adalah semua cara ynag dilakukan oleh organisasi untuk berkomunikasi dengan khalayak yang dijadikan sasaran organisasi. Komunikasi ekternal ialah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Tujuannya adalah menciptakan dan memelihara niata baik dan saling pengertian antara organisasi dengan khalayak.

F.     Bentuk Komunikasi Ekternal

Komunikasi eksternal meliputi:
1.      Komunikasi dari organisasi ke khalayak
Pada umumnya bersifat informative, ynag dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak memiliki keterlibatan, sehingga menciptakan kemunikasi yang sifatnya dua arah.
2.      Komunikasi dari khalayak ke organisasi
Merupakan feedback atau umpan balik sebagai efek dari kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.










BAB 3 PEMBAHASAN

A.    Hasil Diskusi

1.      Peran Komunikasi Internal dan Komunikasi Eksternal dalam Organisasi
a.       Komunikasi internal
Komunikasi internal berperan penting dalam pencapaian pernyataan visi dan pernyataan misi dalam sebuah organisasi. Dimana perrnyataan visi itu sendiri adalah tujuan global yang menjelaskan prioritas umum yang dikejar organisasi. Visi bersama adalah bagian integral dari kultur sebuah organisasi dan dikomunikasikan melalui hubungan internal. Pernyataan misi sendiri memberikan tujuan, struktur dan strategi organisasi;legitimasi, nilai, partisipasi dan kepemilikan diantara karyawan; kepemimpinan, tanggung jawab kepada komunitas, prioritas etis, dan komitmen kepada public dan stakeholder.
b.      Komunikasi eksternal
Peran komunikasi eksternal bagi sebuah organisasi dapat dilihat dari tujuan komunikasi itu sendiri yakni menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara organisasi dan khalayak. Misalnya saja bagaimana opini khalayak seperti customer atau stakeholder dapat mempengaruhi pencapaian tujuan dari suatu organisasi.
Dari penjelesan di atas dapat dilihat seberapa besar  komunikasi internal dan eksternal berpengaruh bagi pencapaian tujuan dari suatu organisasi.
2.      Dimensi-dimensi komunikasi organisasi dapat dilihat dari
a.       Dimensi lingkungan organisasi terbagi atas komunikasi internal dan komunikasi eksternal.
b.      Dimensi pola jaringan komunikasi terbagi atas komunikasi vertical, komunikasi horizontal dan komunikasi diagonal.
c.       Dimensi ukuran individu yang terlibat didalamnya terbagi atas komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok kecil dan komunikasi public/khalayak.

B.     Refleksi diri

Dimensi-dimensi komunikasi organisasi memberikan pemahaman bahwa komunikasi di dalam suatu organisasi berperan penting bagi pencapaian tujuan organisasi dan bagaimana kemudian komikasi itu sendiri di atur sedemikian rupa agar bermanfaat bagi pencapaian tujuan secara efektif dan efisien.
Dimensi-dimensi komunikasi organisasi menegaskan sekali lagi betapa pentingnya kerjasama tidak hanya dalam lingkungan internal organisasi itu sendiri, melainkan juga lingkungan eksternal yang terkait dengan organisasi tersebut.
Jika dikaitkan dengan persekolahaan, dapat dikatakan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan dalam hal ini persekolahaan, maka dibutuhkan komunikasi yang baik tidak hanya komunikasi internal persekolahan saja yang meliputi komponen-komponen dari persekolahan itu sendiri, akan tetapi diperlukan juga komunikasi eksternal yang baik dalam hal ini keluarga siswa, masyarakat dan pemerintah. Karena pencapaian tujuan pendidikan bukan hanya tanggung jawab persekolahan atau pemerintah semata, akan tetapi pendidikan juga menjadi tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Tujuan pendidikan tidak akan dapat tercapai tanpa kerjasama yang baik antara semua pihak yang terkait dan kerjasama tidak akan terjadi tanpa komunikasi didalamnya.





BAB 4 PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Pernyataan visi dan pernyataan misi suatu organisasi menggambarkan bagaimana proses komunikasi internal berjalan melalui interaksi dan informasi dalam bidang pekerjaan sehingga menciptakan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi. Disitulah letak peran penting dari komunikasi internal dalam sebuah organisasi.
2.      Komunikasi internal dalam suatu organisasi terbagi menjadi beberapa bentuk yaitu komunikasi vertical, horizontal dan diagonal.
3.      Klasifikasi komunikasi internal terbagi dua yaitu komunikasi persona dan komunikasi kelompok.
4.      Strategi komunikasi internal harus memperhatikan market, pesan, media, dan pengukuran.
5.      Komunikasi eksternal menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara organisasi dan khalayak.

6.      Bentuk komunikasi eksternal terdiri dari komunikasi dari organisasi ke khalayak dan komunikasi dari khalayak ke organisasi.


DAFTAR PUSTAKA
Ruliana, Poppy. 2014. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers