Senin, 24 Oktober 2016
RESPON 5 MANJ. PERUBAHAN & PENGEMBANGAN ORGANISASI
DASAR ATAU FUNDAMENTAL DALAM
KEGIATAN MENGUBAH SUATU ORGANISASI
Dasar atau
fundamental dalam kegiatan mengubah suatu organisasi berkaitan dengan antara
lain:
1.
Persoalan lingkungan berkaitan dengan teknologi,
ekonomi, hukum, demografi dan ekologi.
2.
Persoalan tujuan suatu nilai-nilai seperti
modifikasi tujuan tujuan dan perubahan dalam nilai-nilai.
3. Persoalan teknikal seperti metode-metode,
mekanisme, otomasi, komputerisasi, bentuk dan produk atau jasa.
4. Persoalan struktural seperti spesialisasi kerja,
wewenang, mekanisme organisasi, rancang ulang pekerjaan, rantai komando,
rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi.
5.
Persoalan psikososial seperti persepsi,
motivasi, loyalitas dan perilaku.
6.
Persoalan manajerial seperti stabilitas,
adaptasi, inovasi, koordinasi, partisipasi dan fungsi-fungsi.
Kemudian
faktor keenggangan terhadap perubahan terhadap perubahan terbagi atas
1.
Keenggangan individual seperti kebiasaan,
keamanan, perhitungan biaya ekonomis, rasa takut akan sesuatu yang tidak
diketahui dan kemalasan atau keenggangan.
2.
Keengangan organisasi seperti kelambanan (inersia)
struktur, terbatasnya pengetahuan tentang perubahan, inersia kelompok, dianggap
ancaman terhadap keahlian, ancaman terhadap hubungan kekuasaan yang sudah mapan
dan ancaman terhadap alokasi sumber daya yang sudah ada.
Lantas kemudian
persoalan atau pertanyaan yang muncul adalah ketika persoalan-pesoalan yang
sudah disebutkan di atas muncul dan perubahan menjadi suatu kebutuhan bagi
suatu organisasi , akan tetapi faktor keenggangan untuk berubah menyeruak
menyelimuti organisasi, strategi apakah yang akan dilakukan atau sebaiknya dilakukan
oleh seorang pemimpin untuk mengatasi masalah tersebut?
Senin, 17 Oktober 2016
TUGAS RESPON 4 MANJ. PERUBAHAN & PENGEMBANGAN ORGANISASI
Tingkat-Tingkat Perubahan Keorganisasian
Perubahan
adalah proses transformasi individu,
kelompok dan organisasi. Perubahan
organisasi terjadi mulai dari perubahan perilaku individu, kelompok hingga
perubahan organisasional.
Bentuk
perubahan individu yaitu perubahan
alamiah contohnya perubahan perilaku yang disebabkan karena usia seseorang, perubahan tersencana contohnya perubahan
perilaku seseorang karena tujuan tertentu atau ingin mendapatkan sesuatu yang
bernilai baginya dan yang terakhir yaitu ketersediaan untuk berubah.
Sementara
itu, strategi perubahan individu yaitu menggunakan kekuatan atau kekuasaan
seperti adanya peraturan-peraturan/perundan-undangan yang harus dipatuhi oleh
anggota organisasi, pemberian informasi dikarenakan dengan memberikan
informasi-informasi tentang sesuatu hal yang berkaitan dengan hal tertentu dan
yang terakhir yaitu diskusi partisipasi dimana pemberian informasi tentang
peraturan baru organisasi tidak bersifat searah saja tetapi dua arah.
Kemudian
perubahan kelompok terkait dengan tata cara bersosialisasi anggota-anggota dalam
organisasi. Sedangkan perubahan organisasional terkait dengan perubahan
struktur, teknologi, tata ruang/letak dan manusia. Serta perubahan individu itu
sendiri terkait dengan pengetahuan dan skill.
Lantas pertanyaan yang muncul adalah seperti apa keterkaitan antara 3
tingkat perubahan individu, kelompok dan perubahan organisasional tersebut ?
Ketika berbicara
tentang manajemen perubahan, maka manajemen menurut saya adalah perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan/pengendalian hingga evaluasi bentuk-bentuk perubahan
secara terstruktur sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir
kerugian atau dampak negatif yang mungkin terjadi kemudian atau masa yang akan
datang bagi organisasi.
Minggu, 02 Oktober 2016
TUGAS RESPON 3 MK MANJ. PERUBAHAN & PENGEMBANGAN ORGANISASI
Tema: Faktor-faktor pendorong perubahan pada organisasi
Berubah atau mati
Perubahan merupakan hal yang
harus dilakukan oleh suatu organisasi jika ingin bertahan dan dapat bersaing di
era globalisasi dan teknologi saat ini. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor-faktor pendorong perubahan pada organisasi. Beberapa ahli seperti
Hussey, Kreitner dan Kinicki menyebut faktor perubahan sebagai kebutuhan akan
perubahan. Sementara ahli lain seperti Robbin, Geenberg dan Baron menyebutnya
sebagai kekuatan untuk perubahan. Kemudian menurut Wibowo (2005:82) bahwa
kebutuhan akan perubahan lebih bersifat faktor internal organisasi, sedangkan
kekuatan perubahan dapat bersumber dari faktor eksternal dan internal.
Kebutuhan akan perubahan menurut
Hussey seperti perubahan teknologi terus meningkat; persaingan semakin intensif
dan menjadi global; pelanggan semakin banyak tuntutan; profil demografis negara
berubah; privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut serta pemegang saham
minta lebih banyak nilai. Sementara itu menurut Kreitner dan Kinicki membagi
kekuatan perubahan menjadi kekuatan eksternal dan internal. Kekuatan eksternal
itu sendiri seperti karakteristik demografis, kemajuan teknologi, perubahan
pasar serta tekanan sosial dan politik. Kemudian kekuatan internal antara lain
problem/prospek SDM dan perilaku/keputusan manajerial.
Dari berbagai pendapat ahli
diatas mengenai faktor-faktor pendorong perubahan menegaskan bahwa perubahan
adalah sesuatu hal yang tidak dapat dihindari oleh suatu organisasi disamping
beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi. Misalnya kurangnya lapangan
pekerjaan, meningkatnya rasa individualistik serta kurangnya kepekaan sosial. Hal
yang bisa dilakukan adalah dengan meminimalisir dampak negatif tersebut.
Sehebat
apapun kecanggihan teknologi, tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa bantuan
orang lain. Sehingga jangan sampai arus globalisasi menghilangkan dan mengikis
rasa kemanusiaan yang kita miliki.
Minggu, 25 September 2016
RESPON 2 MK MANJ. PERUBAHAN & PENGEMBANGAN ORGANISASI
Implikasi
Perubahan Global terhadap Organisasi Pendidikan
Dampak perubahan global terhadap oganisasi tidak dapat
terhindarkan. Meskipun banyak mendatangkan dampak yang positif, namun tidak
sedikit juga membawa dampak yang negatif. Contohnya saja pada bidang ekonomi,
terjadi banyak pengangguran dikarenakan tergantikan oleh kemajuan teknologi
yang membuat pekerjaan yang semula dikerjakan oleh beberapa orang menjadi hanya
dikerjakan oleh satu orang saja. Akan tetapi pada satu sisi, hal tersebut
adalah hal yang positif karena pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.
Organisasi pendidikan adalah salah satu organisasi yang
tidak dapat terhindarkan dari implikasi perubahan global tersebut. Dengan kemajuan
yang terjadi, organisasi pendidikan dituntut untuk dapat menyesuaikan perubahan
yang terjadi dengan menyesuaikan kurikulum agar relevan dengan kemajuan
teknologi dan ilmu pengetahuan.
Lantas seperti apakah
implikasi atau dampak perubahan global terhadap organisasi pendidikan?
Dengan kemajuan teknologi proses-proses manajemen dalam
dunia pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien. Tidak hanya proses
manajemen, proses belajar juga mendapat berbagai kemudahan seperti penggunaan
lcd dan lain sebagainya. Selain itu, peserta didik menjadi lebih mudah dalam
mencari bahan pelajaran yang tidak hanya terbatas pada guru dan buku.
Selain
dampak positif perubahan global seperti kemajuan teknologi tadi, tidak sedikit
juga dampak negatif yang terjadi khususnya dalam dunia pendidikan. Salah satunya
seperti berkurangnya minat membaca.
Kemajuan
teknologi informasi membuat setiap orang dapat mengakses informasi kapanpun dan
dimanapun selama ada koneksi internet. Hal itu merupakan hal yang positif jika
dapat digunakan dengan bijak. Akan tetapi jika tidak, maka hal tersebut hanya akan
menumbuhkan budaya instan yang berakibat pada menurunnya minat membaca. Beberapa
orang dalam hal ini peserta didik hanya mengcopy informasi yang mereka dapatkan
tanpa membaca dan memahaminya terlebih dahulu.
Contoh
lain dampak negatif akibat kemajuan teknologi informasi yaitu semakin mudahnya
seseorang untuk mengakses situs-situs ilegal seperti situs porno. Hal tersebut sangat
berdampak buruk bagi psikis dan perilaku khususnya generasi muda. Misalnya maraknya
pelecehan seksual yang terjadi dan mirisnya beberapa dilakukan oleh generasi
muda yang masih dibawah umur yang seyogyanya hal demikian adalah hal yang masih
tabuh bagi mereka.
RESPON 1 MK MANJ. PERUBAHAN & PENGEMBANGAN ORGANISASI
Berbicara
Mengenai Perubahan
Perubahan
adalah sesuatu yang dilakukan secara berbeda atau bisa juga dikatakan sesuatu
yang berbeda dari sebelumnya.
Segala sesuatu di dunia ini mengalami perubahan termasuk
organisasi. Perubahan bukan lagi merupakan suatu pilihan melainkan sesuatu yang
harus dilakukan. Apakah perubahan itu membawa perkembangan dan kemajuan atau
bahkan kemunduran tergantung bagaimana
organisasi membawa perubahan tersebut.
Organisasi
yang dapat bertahan, berkembang dan maju adalah organisasi yang dapat mengelola
perubahan. Sehingga manajemen perubahan dan pengembangan organisasi adalah
seuatu hal yang penting dilakukan. Mengingat organisasi terdiri dari berbagai
dimensi baik itu dimensi internal ataupun eksternal yang didalamnya selalu
mengalami perubahan. Salah satu contohnya yang mengalami perubahan begitu besar
adalah teknologi yang juga memiliki pengaruh sangat besar dan menuntut
organisasi untuk melakukan perubahan seperti peningkatan kualitas sumber daya
manusia.
Lantas bagaimana
cara organisasi mengelola perubahan?
Pertama
yang harus dilakukan adalah menganalisis kebutuhan akan perubahan karena tidak
semua bentuk perubahan dibutuhkan oleh organisasi. Terkadang perubahan juga
dapat memberikan dampak negatif bagi suatu organisasi sehingga analisis
kebutuhan tersebut adalah sesuatu hal yang perlu dilakukan.
Langkah selanjutnya yaitu membuat perencanaan perubahan
yang akan dilakukan. Perencanaan perlu dilakukan agar perubahan yang diinginkan
dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan meminimalisir kesalahan atau
hambatan yang mungkin terjadi.
Setelah perencanaan, hal yang harus dilakukan selanjutnya
adalah pelaksanaan. Dalam pelaksanaan tersebut perlu adanya pengawasan, agar
pelaksanaan berjalan sesuai dengan perencanaan sehingga tujuan yang dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
Hal terakhir yang penting dilakukan adalah melakukan
evaluasi. Apakah perubahan tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan
apakah perubahan tersebut sesuai dengan kebutuhan dan berdampak baik bagi
kemajuan organisasi atau sebaliknya.
Perubahan memang
sesuatu hal yang harus dilakukan. Akan tetapi tidak semua perubahan berdampak
positif. Perubahan tersebut harus dapat dikelola sehingga akan meminimalisir
perubahan yang hanya akan membawa dampak negatif.
Minggu, 18 September 2016
Mengeluh yang Berarti
Mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah. Mengeluh justru hanya akan membuat masalah yang semula tidak seberapa menjadi terasa bgitu berat.
Mengeluh tidak ada artinya dan justru menjadi batu hambatan
Mengeluh akan berarti ketika setelah itu ada hal berarti yang kita lakukan
Mengeluhlah
Tapi setelah itu selesaikan masalah yang membuatmu mengeluh
Sehingga mengeluh tidak menjadi hal yang tidak penting dan bumerang bagi langkah kita selanjutnya
Untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya
Untuk menjadi pribadi yang selalu berusaha meningkatkan kemampuan diri
Untuk menjadi pribadi yang selalu bersyukur dan rendah hati
KEEP SMILE 😊
Mengeluh tidak ada artinya dan justru menjadi batu hambatan
Mengeluh akan berarti ketika setelah itu ada hal berarti yang kita lakukan
Mengeluhlah
Tapi setelah itu selesaikan masalah yang membuatmu mengeluh
Sehingga mengeluh tidak menjadi hal yang tidak penting dan bumerang bagi langkah kita selanjutnya
Untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya
Untuk menjadi pribadi yang selalu berusaha meningkatkan kemampuan diri
Untuk menjadi pribadi yang selalu bersyukur dan rendah hati
KEEP SMILE 😊
Selasa, 06 September 2016
Kegelesihanku dan mungkin kegelisahan segelintir atau sebagian orang
Saat org lain berlari saya masih ditempat yg sama.
Menyedihkan
Itu mungkin kata yang cocok
Sampai kapan akan seperti ini
Sampai kesempatan itu datang
Namun kapan kha kesempatan itu kan datang
Apakah aku hanya harus menunggu
Tapi rasanya tidak
Karena bukankah apa yang kita lakukan itu yang akan kita tuai
Jika aku hanya terus menunggu ada kesempatan untuk melangkah itu datang
aku rasa itu tidak cukup membuatku untuk bergerak
Lantas yang harus kulakukan adalah membuat kesempatan itu datang
dengan berusaha dan berdoa
Berdoa agar semua berjalan lancar
Berdoa agar semangat itu tak hilang
Berusaha agar semua berjalan lancar
Berusaha agar semangat itu tak hilang
Karena sebenarnya usaha dan doa itulah yang membuat kesempatan itu datang
Beleive or not
It's up to you
Agree or Disagree
It's up to you
Ingin berubah dan berkembang
Itu terserah anda
Anda mau berusaha atau tertinggal hingga punggung orang yang berlari tadi hilang dari pandangan mata dan tidak akan kesempatan untuk mengerjarnya bahkan melihat bayangannya sekalipun
So, improve your skill
Never Give Up
Do Your Best
For A BETTER LIFE
Menyedihkan
Itu mungkin kata yang cocok
Sampai kapan akan seperti ini
Sampai kesempatan itu datang
Namun kapan kha kesempatan itu kan datang
Apakah aku hanya harus menunggu
Tapi rasanya tidak
Karena bukankah apa yang kita lakukan itu yang akan kita tuai
Jika aku hanya terus menunggu ada kesempatan untuk melangkah itu datang
aku rasa itu tidak cukup membuatku untuk bergerak
Lantas yang harus kulakukan adalah membuat kesempatan itu datang
dengan berusaha dan berdoa
Berdoa agar semua berjalan lancar
Berdoa agar semangat itu tak hilang
Berusaha agar semua berjalan lancar
Berusaha agar semangat itu tak hilang
Karena sebenarnya usaha dan doa itulah yang membuat kesempatan itu datang
Beleive or not
It's up to you
Agree or Disagree
It's up to you
Ingin berubah dan berkembang
Itu terserah anda
Anda mau berusaha atau tertinggal hingga punggung orang yang berlari tadi hilang dari pandangan mata dan tidak akan kesempatan untuk mengerjarnya bahkan melihat bayangannya sekalipun
So, improve your skill
Never Give Up
Do Your Best
For A BETTER LIFE
Selasa, 05 April 2016
PERAN TEKNOLOGI BAGI PENDIDIKAN SEBAGAI PEMBUDAYAAN KEHIDUPAN
TUGAS
INDIVIDU
MATA
KULIAH: FILSAFAT ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PERAN TEKNOLOGI BAGI PENDIDIKAN SEBAGAI PEMBUDAYAAN
KEHIDUPAN
OLEH
NURAISAH
(1443040005)
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sekarang
kita berada di era teknologi, dimana teknologi bukan lagi sebagai pilihan, akan
tetapi sudah menjadi kebutuhan. Teknologi telah memasuki seluruh aspek
kehidupan manusia tidak terkecuali pendidikan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang
tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan
berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan
untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak
kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Namun demikian, walaupun
pada awalnya diciptakan untuk menghasilkan manfaat positif, di sisi lain juga
memungkinkan digunakan untuk hal negatif. Jika dikaitkan dengan pendidikan sebagai pembudayaan kehidupan, maka
teknologi dapat memiliki peran atau andil didalamnya. Peran itu bisa saja
bermanfaat atau sebaliknya. Artinya peran itu bisa positif atau negative.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
peran teknologi bagi pendidikan sebagai pembudayaan kehidupan kehidupan?
2. Seperti
apa solusi yang dapat di berikan atas permasalahan yang muncul berkaitan dengan
peran teknologi bagi pendidikan sebagai pembudayaan kehidupan?
BAB 2 PEMBAHASAN
A.
Peran Teknologi Bagi Pendidikan sebagai
Pembudayaan Kehidupan
Ketika
berbicara tentang peran teknologi bagi pendidikan sebagai pembudayaan
kehidupan, pertanyaan yang pertama muncul adalah mengapa dikatakan pendidikan
sebagai pembudayaan kehidupan.
Pendidikan
adalah suatu upaya mencipta perubahan, untuk membuat kehidupan manusia
berkembang dari tingkat naluriah menjadi rasional berkebudayaan. Oleh karena
itu pendidikan dapat diartikan sebagai pembudayaan kehidupan, agar dikemudian
hari manusia mendapatkan arti dan perannya sebagai manusia sejati. Dalam
konteks ini, objek utama pendidikan adalah pembudayaan manusia dalam hal
memanusiawikan diri dan kehidupannya. (suhartono, 2015) .
Pembudayaan
sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses, cara atau perbuatan
membudayakan. Jadi dapat dikatakan bahwa pendidikan sebagai suatu persoalan
cara atau proses membudayakan, yang tentu saja membudayakan makhluk yang
berbudaya ( berbudi/berakal) yaitu manusia.
Dari
penjelasan diatas jelaslah bahwa pendidikan sebagai pembudayaan kehidupan. Di
dalam pendidikan ada perubahan dan pembudayaan adalah bagian dari perubahan.
Lantas kemudian seperti apa peran teknologi bagi pendidikan sebagai pembudayaan
kehidupan tersebut.Peran teknologi disini ada yang positif dan ada yang
negative.
Tidak
bias dipungkiri bahwa pendidikan adalah aspek yang tidak lepas dari dampak
kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi memberikan perubahan-perubahan baik itu
dari tingkah laku individu ataupun masyarakat.
Berikut
beberapa contoh dampak positif dari teknologi bagi dunia pendidikan (sumber: http://pinasari.blogspot.com/2012/12/pengaruh-teknologi-terhadap-pendidikan.htm)
1. Munculnya
metode-metode yang baru, yang memudahkan siswa dan guru dalam proses
pembelajaran. Dengan
kemajuan Teknologi terciptalah metode-metode baru yang membuat siswa mampu
memahami materi-materi yang abstrak, dapat dipahami secara mudah oleh siswa dan
pembelajaran menjadi lebih menarik.
2.
Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang
menggunakan pemamfaatan Teknologi. Dulu, ketika orang melakukan sebuah
penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh
harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah adanya perkembangan
IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan
waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu
dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data
dengan memamfaatkan berbagai program yang telah di installkan.
3.
Adanya sistem pengolahan data hasil penilaian yang
menggunakan pemamfaatan Teknologi. Dulu, ketika orang melakukan sebuah
penelitian, maka untuk melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh
harus dianalisis dan dihitung secara manual. Namun setelah adanya perkembangan
IPTEK, semua tugasnya yang dulunya dikerjakan dengan manual dan membutuhkan
waktu yang cukup lama, menjadi sesuatu yang mudah untuk dikerjakan, yaitu
dengan menggunakan media teknologi, seperti Komputer, yang dapat mengolah data
dengan memamfaatkan berbagai program yang telah di installkan.
4.
Pemenuhan kebutuhan akan fasilitas
pendidikan dapat dipenuhi dengan cepat. Dalam bidang pendidikan tentu banyak
hal dan bahan yang harus dipersiapkan, salah satu contoh, yaitu ; Penggandaan
soal Ujian, dengan adanya mesin foto copy, untuk memenuhi kebutuhan akan jumlah
soal yang banyak tentu membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakannya
kalau dilakukan secara manual. Tapi dengan perkembangan teknologi semuanya itu
dapat dilakukan hanya dalam waktu yang singkat.
Dari contoh dampak positif teknologi bagi
dunia pendidikan di atas, dapat kita lihat peran teknologi bagi perubahan yang
signifikan atau bermanfaat.
Selain dampak positif terdapat juga dampak
negative dari penggunaan teknologi. Berikut beberapa contoh dampak negative
penggunaan teknologi (sumber: http://pinasari.blogspot.com/2012/12/pengaruh-teknologi-terhadap-pendidikan.htm)
1.
Dengan adanya peralatan yang seharusnya dapat memudahkan
siswa dalam belajar, seperti Laptop dengan jaringan internet, ini malah sering
membuat siswa menjadi malas belajar, terkadang banyak diantara mereka yang
menghabiskan waktunya untuk internetan yang hanya mendatangkan kesenangan
semata, seperti Facebook, Chating, Friendster dan lain-lain, yang semuanya
itu tentu akan berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
2.
Dengan munculnya media massa yang dihasilkan oleh perkembangan
IPTEK, ini dapat menimbulkan adanya berbagai prilaku yang menyimpang yang dapat
terjadi, seperti adanya siswa yang sering menghabiskan waktunya untuk bermain
Games, main PS, main Facebook, chating, sehingga waktu yang seharusnya
digunakan untuk belajar malah digunakan untuk bermain, sehingga belajar menjadi
habis dengan sia-sia. Akhirnya semuanya itu akan dapat berpengaruh negative
terhadap hasil belajar siswa dan bahkan terjadi kemerosotan moral dari para
siswa sampai ke Mahasiswa.
3.
Dengan adanya fasilitas yang dapat digunakan dengan mudah
dalam proses pembelajaran, ini terkadang sering membuat siswa dan mahasiswa
menjadi malas dan merasa lebih dimanjakan, misalnya ketika siswa diberi tugas
untuk membuat makalah, maka mereka merasa tidak perlu pusing-pusing, karena
cukup mencari bahan lewat Internet dan mengkopi paste karya orang lain,
sehingga siswa menjadi malas berusaha dan belajar.
Contoh-contoh diatas memperilihatkan kita
betapa teknologi memberikan perubahan-perubahan yang cukup besar dari tingkah
laku seseorang. Dimana dengan kemudahan yang diberikan teknologi tersebut,
karena keserakahan dan kurangnya moral menyebabkan teknologi yang seharusnya
dapat bermanfaat, justru berubah menjadi mudharat. Contoh konkretnya misalnya,
dengan teknologi tersebut seharusnya dapat meningkatkan budaya belajar karena
informasi dan pengetahuan begitu mudah untuk diakses. Akan tetapi yang terjadi
malah sebaliknya, yang diakses malah situs-situs yang tidak pantas dan
mengotori pikiran seperti situs porno, chatting seharian, facebook, twitter,
instagram, sehingga tidak ada waktu untuk belajar. Seseorang menjadi cenderung
asik dengan dunianya sendiri, terkadang terlihat sekolompok orang yang sedang
berkumpul tetapi sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Sehingga terlihat
kecendrungan budaya individualistik.
B.
Solusi yang Dapat di Berikan Atas Permasalahan
yang Muncul Berkaitan dengan Peran Teknologi Bagi Pendidikan sebagai
Pembudayaan Kehidupan
Teknologi
bagaikan sebuah pisau, akan berbeda jika dipegang oleh ibu rumah tangga dan
dipegang oleh pembunuh. Jika teknologi di tangan yang tepat, maka teknologi
dapat memberikan peran yang signifikan (bermanfaat) bagi pendidikan sebagai
pembudayaan kehidupan. Akan tetapi jika teknologi ditangan orang yang tidak
tepat, maka justru akan membawa dampak buruk bagi pendidikan sebagai
pembudayaan kehidupan. Dimana perubahan atau budaya yang terjadi tidak membawa
manfaat bagi kelangsungan hidup, akan tetapi sebaliknya
Solusi
yang dapat diberikan adalah meningkatkan perhatian terhadap pendidikan moral.
Mengapa saya katakan pendidikan moral karena fakta membuktikan kebanyakan orang
melakukan penyimpangan seperti mengakses situs porno, bermain social media
seharian, hingga menggunakan teknologi untuk kejahatan dan penipuan, bukan
karna mereka tidak tahu atau tidak pintar, melainkan karena mereka tidak
bermoral. Karena seseorang yang bermoral tidak akan melakukan hal-hal yang akan
merugikan dirinya apalagi orang lain.
Senin, 04 April 2016
DIMENSI-DIMENSI KOMUNIKASI ORGANISASI
TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH: KOMUNIKASI ORGANISASI
DIMENSI-DIMENSI
KOMUNIKASI ORGANISASI
OLEH
NURAISAH (1443040005)
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI
MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.,karena
berkat rahmat,karunia,dan inayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan hasil diskusi
ini.
Penulis menyadari dalam penulisan
terdapat banyak kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
Dengan selesainya makalah ini,
penulis berharap semoga dapat bermanfaat bagi diri pribadi penulis dan dapat
bermanfaat bagi pembacanya. InsyaAllah. Amin.
Makassar,
Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Everett M. Rogers,
mengemukakan pendapatnya yaitu “Komunikasi adalah suatu proses
dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerimaan atau lebih
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”. Manusia pada umumnya
berkomunikasi untuk menyatakan dan mendukung identitas-diri dan untuk membangun
interaksi sosial dengan orang-orang yang berada di sekitar kita serta untuk
mempengaruhi orang lain untuk berpikir, merasa, atau bertingkah seperti yang
kita harapkan (Thomas M.S).Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari
satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan
atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat
dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini
disebut komunikasi nonverbal.
Dapat dikatakan bahwa, dimensi komunikasi berarti suatu
ukuran yang berkaitan dengan komunikasi. Didalam dimensi komunikasi terdapat
beberapa hal yang saling berhubungan, yang merupakan contoh dari dimensi
komunikasi tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Seperti apa
peran komunikasi internal dalam organisasi?
2.
Seperti apa
definisi komunikasi internal?
3.
Seperti apa
klasifikasi komunikasi internal?
4.
Bagaimanakah
strategi komunikasi internal?
5.
Seperti apa
definisi komunikasi internal?
6.
Bagaimanakah
bentuk komunikasi eksternal?
BAB 2 KAJIAN
TEORI
A. Peran Komunikasi Internal dalam Organisasi
Komunikasi internal yang berlangsung dalam organisasi
menurut Cutlip, Center dan Broom (2009: 268) didasarkan pada pernyataan visi
dan pernyataan misi organisasi. Istilah pernyataan visi dan misi saling terkait
erat, akan tetapi ada perbedaan mendasar di antara kedua konsep tersebut.
Perbedaannya adalah jika pernyatan visi memberikan gambaran tentang tujuan
organisasi dalam pengertian yang luas. Sementara pernyataan visi merupakan
titik awal untuk menyusun pernyataan misi organisasi secara spesifik dan
opresional.
Pernyataan visi merepresentasikan tujuan global yang
menjelaskan prioritas umum yang dikejar organisasi. Pernyataan visi yang
efektif akan menjawab pernyataan dasar seperti; “mengapa organisasi itu ada”
dan “apa yang akan kita cari”. Visi bersama adalah bagian integral dari kultur
sebuah organisasi dan dikomunikasikan melalui hubungan internal. Pernyataan
visi mengungkapkan sasaran strategis dan tujuan masa depan dari sebuah
organisasi.
Cutlip, Center dan Broom (2009: 269) mengemukakan
bahwa pernyataan misi menjawab pernyataan “Bagaimana kita berbeda dengan
pesaing kita?”. Pernyataan misis memberikan tujuan, struktur dan strategi
organisasi; legitimasi, nilai, partisipasi dan kepemilikan diantara karyawan;
kepemimpinan, tanggung jawab kepada komunitas, prioritas etis, dan komitmen
kepada public dan stakeholder
Dari penjelasan mengenai pernyataan visi dan misi
tersebut, dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pernyataan visi dan pernyataan
misi suatu organisasi menggambarkan bagaimana proses komunikasi internal
berjalan melalui interaksi dan informasi dalam bidang pekerjaan sehingga
menciptakan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi. Disitulah letak peran
penting dari komunikasi internal dalam sebuah organisasi.
B. Definisi Komunikasi Internal
Komunikasi internal didefinisikan oleh Lawrence D.
Brennan (dalam Effendy, 2005: 122-130) sebagai pertukaran gagasan di antara
para adminiastrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau organisasi guna
terwujudnya tujuan perusahaan dengan strukturnya yang khas (organisasi) dan
pertukaran gagasan itu berlangsung secara horizontal dan vertical di dalam
perusahaan yang menyebabkan pekerjaan (operasi dan manajemen) berlangsung.
Komunikasi internal dalam sebuah organisasi itu
ditunjang dalam beberapa bentuk komunikasi antara lain:
1.
Komunikasi
vertical
Komunikasi vertical adalah komunikasi yang berlangsung
dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas atau komunikasi dari pimpinan ke
bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik.
2.
Komunikasi
horizontal
Komunikasi horizontal adalah tindakan komunikasi ynag
berlangsung di antara para karyawan atau bagian ynag memiliki kedudukan yang
setara.
3.
Komunikasi
diagonal
Komunikasi diagonal lintas saluran adalah komunikasi
antara pimpinan seksi dengan karyawan seksi lain.
C. Klasifikasi Komunikasi Internal
Berdasarkan jumlah orang yang terlibat dalam aktivitas
komunikasi, komunikasi internal dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis antara
lain:
1. Komunikasi persona
Komunikasi persona ialah komunikasi dengan dua cara
yaitu: komunikasi tatap muka dan komunikasi bermedia. Komunikasi persona tatap
muka berlangsung secara dialogis sambil menatap sehingga terjadi kontak pribadi
. ini disebut komunikasi antar persona. Sementara itu, komunikasi persona
bermedia adalah komunikasi dengan menggunakan alat, umpamanya telepon, karena
itu bersifat tidak langsung.
2.
Komunikasi
kelompok
Michael Burgoon (Wiryanto,2005)nmendefinisikan
komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau
lebih. Dengan tujuan ynag telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga
diri, pemecahan masalah, dimana anggita-anggotanya dapat mengingat
kharakteristik pribadi anggota-anggotanya yang lain secara tepat. Sementara
itu, Effendy, (2009: 126-127) mendefinisikan komunikasi kelompok sebagai
komunikasi antar seseorang dengan sekolompok orang dalam situasi tatap muka,
kelompok ini bias kecil, dapat juga besar.
D. Strategi Komunikasi Internal
Komunikasi internal memerlukan strategi tersendiri. Ia
harus diposisikan lebih dari rencana sederhana intervensi taktis dalam
mendukung kegiatan perusahaan. Strategi ini harus mempertimbangkan antara lain:
1.
Market: Apakah
organisasi tahu tentang kebutuhan khalayak? Bagaimana seharusnya khalayak
tersegmentasi?
2.
Pesan: Apakah
pesan organisasi yang ingin dicapai? Dalam cara apa pesan itu harus
disampaikan?
3.
Media: Saluran
apa yang paling cocok untuk segmen khalayak yang berbeda? Bagaimana cara
memaksimalkan jangkauan dan cut-trough
? Apakah ada pedoman editorial yang jelas untuk masing-masing?
4.
Pengukuran:
apakah ada jelas kriteria keberhasilan? Apa langkah-langkah yang maju dan
tertinggal?
Strategi ini akan menginformasikan cara terbaik untuk
mengatur komunikasi yang efektif.
E. Definisi Komunikasi Ekternal
Komunikasi eksternal adalah semua cara ynag dilakukan
oleh organisasi untuk berkomunikasi dengan khalayak yang dijadikan sasaran
organisasi. Komunikasi ekternal ialah komunikasi antara pimpinan organisasi
dengan khalayak di luar organisasi. Tujuannya adalah menciptakan dan memelihara
niata baik dan saling pengertian antara organisasi dengan khalayak.
F. Bentuk Komunikasi Ekternal
Komunikasi eksternal meliputi:
1. Komunikasi dari organisasi ke khalayak
Pada umumnya bersifat informative, ynag dilakukan
sedemikian rupa sehingga khalayak memiliki keterlibatan, sehingga menciptakan
kemunikasi yang sifatnya dua arah.
2.
Komunikasi dari
khalayak ke organisasi
Merupakan feedback atau umpan balik sebagai efek dari
kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.
BAB 3
PEMBAHASAN
A. Hasil Diskusi
1.
Peran Komunikasi
Internal dan Komunikasi Eksternal dalam Organisasi
a. Komunikasi internal
Komunikasi internal berperan penting dalam pencapaian
pernyataan visi dan pernyataan misi dalam sebuah organisasi. Dimana perrnyataan
visi itu sendiri adalah tujuan global yang menjelaskan prioritas umum yang
dikejar organisasi. Visi bersama adalah bagian integral dari kultur sebuah
organisasi dan dikomunikasikan melalui hubungan internal. Pernyataan misi
sendiri memberikan tujuan, struktur dan strategi organisasi;legitimasi, nilai,
partisipasi dan kepemilikan diantara karyawan; kepemimpinan, tanggung jawab
kepada komunitas, prioritas etis, dan komitmen kepada public dan stakeholder.
b.
Komunikasi
eksternal
Peran komunikasi eksternal bagi sebuah organisasi
dapat dilihat dari tujuan komunikasi itu sendiri yakni menciptakan dan
memelihara niat baik dan saling pengertian antara organisasi dan khalayak.
Misalnya saja bagaimana opini khalayak seperti customer atau stakeholder dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan dari suatu organisasi.
Dari penjelesan di atas dapat dilihat seberapa
besar komunikasi internal dan eksternal
berpengaruh bagi pencapaian tujuan dari suatu organisasi.
2.
Dimensi-dimensi
komunikasi organisasi dapat dilihat dari
a.
Dimensi
lingkungan organisasi terbagi atas komunikasi internal dan komunikasi
eksternal.
b.
Dimensi pola
jaringan komunikasi terbagi atas komunikasi vertical, komunikasi horizontal dan
komunikasi diagonal.
c.
Dimensi ukuran
individu yang terlibat didalamnya terbagi atas komunikasi interpersonal,
komunikasi kelompok kecil dan komunikasi public/khalayak.
B. Refleksi diri
Dimensi-dimensi komunikasi organisasi memberikan
pemahaman bahwa komunikasi di dalam suatu organisasi berperan penting bagi
pencapaian tujuan organisasi dan bagaimana kemudian komikasi itu sendiri di
atur sedemikian rupa agar bermanfaat bagi pencapaian tujuan secara efektif dan
efisien.
Dimensi-dimensi komunikasi organisasi menegaskan
sekali lagi betapa pentingnya kerjasama tidak hanya dalam lingkungan internal
organisasi itu sendiri, melainkan juga lingkungan eksternal yang terkait dengan
organisasi tersebut.
Jika dikaitkan dengan persekolahaan, dapat dikatakan
bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan dalam hal ini persekolahaan, maka
dibutuhkan komunikasi yang baik tidak hanya komunikasi internal persekolahan
saja yang meliputi komponen-komponen dari persekolahan itu sendiri, akan tetapi
diperlukan juga komunikasi eksternal yang baik dalam hal ini keluarga siswa,
masyarakat dan pemerintah. Karena pencapaian tujuan pendidikan bukan hanya
tanggung jawab persekolahan atau pemerintah semata, akan tetapi pendidikan juga
menjadi tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Tujuan pendidikan tidak akan
dapat tercapai tanpa kerjasama yang baik antara semua pihak yang terkait dan
kerjasama tidak akan terjadi tanpa komunikasi didalamnya.
BAB 4 PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Pernyataan visi
dan pernyataan misi suatu organisasi menggambarkan bagaimana proses komunikasi
internal berjalan melalui interaksi dan informasi dalam bidang pekerjaan
sehingga menciptakan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi. Disitulah
letak peran penting dari komunikasi internal dalam sebuah organisasi.
2.
Komunikasi
internal dalam suatu organisasi terbagi menjadi beberapa bentuk yaitu
komunikasi vertical, horizontal dan diagonal.
3.
Klasifikasi
komunikasi internal terbagi dua yaitu komunikasi persona dan komunikasi
kelompok.
4.
Strategi
komunikasi internal harus memperhatikan market, pesan, media, dan pengukuran.
5.
Komunikasi
eksternal menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara
organisasi dan khalayak.
6.
Bentuk
komunikasi eksternal terdiri dari komunikasi dari organisasi ke khalayak dan
komunikasi dari khalayak ke organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ruliana, Poppy. 2014. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers
Langganan:
Postingan
(
Atom
)