This is default featured slide 1 title

BE POSITIVE THINKING, CREATIVE AND SMART

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Translate

Sabtu, 25 Februari 2017

just share

Kemarin saya kebetulan bertemu dengan seseorang yang meskipun hanya sekejap saja karena satu angkot yang sama tapi orang itu memberikan pelajaran yang cukup berarti buat saya. Dia wanita paruh baya berumur kira-kira 50an atau kalo tidak 40an. Penampilannya berbeda dari ibu-ibu kebanyakan dipakai celana panjang, kaos dan jaket serta dengan rambut pendek. Pada saat dia naik diangkot dia tersenyum kepada supir angkot sembari mengatakan tempat tujuannya. Saya sempat was-was saat dia mulai duduk diangkot. Penampilannya yang membuat saya berpikir demikian, sedikit lagi menyerupai preman menurut saya. Lalu beberapa menit kemudian dia memberikan isyarat dengan nada yang sopan dan ramah kepada sopir karena dia sudah sampai tujuan. Dia pun turun sambil tersenyum dan mengucapkan terimah kasih dia membayar ongkos kepada sopir angkot. Dan ditempat dia turun ada beberapa tukang bentor sedang mangkal. Dia dengan ramah menyapa tukang bentor tersebut dan terlihat juga ekspresi senyum ramah tukang-tukang bentor tersebut.
Saya mendapatkan pelajaran berharga bahwa kita tidak boleh langsung menilai dan menjudje orang lain hanya karena penampilannya yang tidak baik menurut kita karena bisa saja perilakunya jauh lebih mulia dari kita.
Kita salat mengaji tapi masih merendahkan dan mengutuk orang lain yang tidak salat dan tidak tau mengaji, apakah itu perilaku yang mulia? Seharusnya kita memberi nasihat yang menunjukkan kasih sayang kita dan mendoakan mereka. Bukan malah merendahkan dan mengutuk mereka serta merasa hebat dan merasa paling mulia yang justru ujung-ujungnya mengantarkan pada kesombongan dan keangkuhan.
Karena kita melakukan kewajiban" kita sebagai umat beragama misalnya salat mengaji berhijab, bukan berarti kita harus menyombongkan diri ketika berhadapan dengan orang yang menurut kita buruk karena tidak melaksanakan kewajibannya. Bisa saja perilaku dia lebih baik mulia dimata Allah swt. dibanding diri kita yang katanya salat tapi masih menceritakan kejelekan orang lain, yang katanya salat tapi tidak pernah tergerak hatinya untuk membantu tetangganya yang kurang mampu dan hidup dalam kemiskinan, katanya salat tapi sering menyakiti perasaan orang lain dan katanya salat tapi masih merendahkan orang lain. Orang yang benar-benar mendirikan salatnya tidak akan melakukan hal demikian.
Satu hal perlu diingat bahwa kita bisa dan alangkah baiknya menasehati orang lain jika menurut kita dia salah tapi jangan pernah memaksa karena hidayah hanya milik Allah swt. jadi tugas kita hanya menyampaikan.
Berbuatlah kebaikan tapi jangan sampai kebaikan itu membuat kita sombong
Justru berterimah kasihlah dan banyaklah bersyukur
Karena jika bukan hidayah dan nikmat dari Allah swt. tentu saja kita tidak akan pernah bisa merasakan indahnya berbuat kebaikan.

Jumat, 17 Februari 2017

MEREKA YANG DIABAIKAN


Terkadang seseorang merasa yang paling menderita dikarenakan begitu banyak hal yang harus dikerjakan tetapi tidak banyak  atau bahkan skenario terburuk tidak ada yang dapat diandalkan untuk membantu, padahal seharusnya banyak yang bisa diandalkan karena didalam struktur menggambarkan hal tersebut. Sebagaian besar orang yang berada dalam situasi tersebut akan menyalahkan orang-orang dalam struktur karena mereka tidak melakukan apa-apa dan tidak bisa diandalkan.

Pertanyaannya adalah apakah orang-orang dalam struktur tapi tidak melakukan apa-apa adalah orang-orang yang bersalah dan sepatutnya disalahkan? Apakah mereka memang orang-orang yang tidak dapat diandalkan? Apakah mereka adalah orang-orang yang hanya peduli dengan dirinya sendiri?

Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, cobalah bertanya kepada diri sendiri. Seperti apakah aku memperlakukan mereka? Jangan-jangan aku memperlakukan mereka seolah-olah hanya ingin memanfaatkan mereka dan melupakan mereka ketika aku merasa tidak membutuhkan bantuan mereka. Seperti apakah komunikasi yang kulakukan? Jangan-jangan aku bertingkah tidak membutuhkan bantuan mereka, akan tetapi aku menyalahkan dan menghina mereka seolah-olah sangat mebutuhkan bantuan mereka.

Mungkin seseorang yang terus saja mengeluh dikarenakan situasi begitu banyak yang harus dikerjakan belum tau saja rasanya bagaimana diabaikan. Hal yang menyakitkan adalah ketika ingin melakukan sesuatu tetapi tidak tau apa yang harus dikerjakan dan tidak diberikan  kesempatan untuk mengerjakan sesuatu tetapi terlihat seolah-olah kita yang menolak pekerjaan dan kesempatan yang ada. Dan yang paling menyakitkan adalah sebenarnya kita mampu sebenarnya kita mau untuk berusaha dan melakukan yang terbaik yang kita bisa tetapi orang-orang yang lebih beruntung daripada kita memperlakukan kita seolah-olah tidak bisa dan tidak mau melakukan apa-apa sebelum melihat seperti apa dia memeperlakukan kita. Pada akhirnya, mereka mengabaikan kita dan terlihat mereka yang paling benar dan kita yang paling patut untuk disalahkan.

COBALAH UNTUK MENGHARGAI ORANG LAIN MESKIPUN KALIAN MERASA DIATAS MEREKA, LEBIH HEBAT DARI MEREKA DAN KALIAN MERASA KALIANLAH YANG PALING BENAR DAN MEREKA ORANG-ORANG YANG PATUT DISALAHKAN KARENA BISA SAJA SUATU SAAT NANTI KALIAN BERADA DIPOSISI MEREKA. MEREKA YANG TIDAK DIBERI KESEMPATAN  DAN MEREKA YANG DIABAIKAN.